Pembukaan Rakernis Sosdiklih Zona III, Ketua KPU RI Jabarkan Aspek-aspek Penting Sosialisasi Pemilu
Mengawali bulan ini, KPU RI mengadakan Rapat Kerja Teknis Sosialisasi Pendidikan Pemilih Zona atau Gelombang III di Jakarta. Kegiatan tepatnya berlangsung dari tanggal 2-4 Agustus 2023 berdasarkan undangan yang ada, bertempat di Hotel Grand Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. KPU Kabupaten Bombana mengikutsertakan sesuai undangan, yaitu: Rudinan, Anggota KPU Kabupaten Bombana Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Sumber Daya Manusia, dan Partisipasi Masyarakat. Selain itu, satu lagi yang diikutkan adalah Rizky Kurnia Rahman, Kasubbag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat. Pembukaan Acara dan Sambutan Ketua KPU RI MC mengawali acara pada pukul 20.30 WIB. Sebelum inti kegiatan berlangsung, dipimpin doa oleh Rusdi Susandi. Kemudian, laporan panitia yang disampaikan oleh Cahyo Ariawan, Kepala Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat KPU RI. "Dasar kegiatan ini adalah penekanan kualitas dan kuantitas partisipasi masyarakat menyongsong Pemilu serentak 2024. Oleh karena itu, butuh konsolidasi internal antara KPU dan KPU provinsi maupun KPU kabupaten/kota," ujarnya. Cahyo menyebutkan jumlah peserta kegiatan tersebut sebanyak 376 orang dari satker KPU provinsi, 183 satker KPU kabupaten/kota. Sementara itu, menurutnya lagi, 170 KPU kabupaten/kota belum hadir ketika beliau tampil di panggung. Hasyim Asy'ari, Ketua KPU RI, seperti biasa, sebelum menyampaikan sambutan, beliau membuka acara terlebih dahulu. Beliau pernah beralasan, jika menyampaikan sambutan tanpa membuka acara, maka sambutannya berada di luar acara. Dalam awal sambutannya kali ini, Hasyim membahas tentang kerja KPU. "Pada saat kegiatan ini berlangsung, divisi teknis sedang dalam rangka persiapan pencermatan DCS bakal calon anggota DPRD. KPU itu bekerja secara simultan dan tidak bisa terpisah-pisah. Hendaknya setelah mengikuti kegiatan ini, berbagi ilmu kepada yang lain." Tentang sosialisasi Pemilu kepada masyarakat sesuai tujuan dari kegiatan ini, dijelaskan oleh Hasyim. "Pertama, apa pesannya? Siapa yang menyampaikan? Siapa sih kelompok audiens atau masyarakat pemilih? Metode, strategi, apakah untuk di perkotaan atau di pedesaan?" Lanjut Hasyim lagi, "Yang terpenting adalah timeline. Pengumuman DCS pada tanggal 18 Agustus nanti, apa yang mau kita sampaikan? Jika ada tanggapan masyarakat, salurannya lewat mana?" Meskipun sudah berlalu, Hasyim tetap mengajak peserta untuk mencermati kembali Pemilu tahun 2019. "Tolong dicek ulang Pemilu 2019, 81,8 % rata-rata kehadiran pemilih. Pada saat covid yang lalu atau istilahnya lockdown, masyarakat tidak bisa bebas keluar, partisipasinya mencapai 76 koma sekian persen. Ketika itu, juga ada pemilu di Amerika Serikat dan Korea Selatan, tetapi Indonesia termasuk tinggi. Hal ini didorong oleh masyarakat Indonesia yang rasa ingin tahunya tinggi. Apalagi pilkada waktu covid, itu seperti apa sih?" Ketua lembaga penyelenggara Pemilu yang telah menempuh pendidikan hingga strata tiga ini mempunyai analogi, "Misalnya, di jalan tol ada kecelakaan di jalan dari timur ke barat. Maka yang macet tidak hanya di jalan itu, tetapi juga dari arah barat ke timur. Sebab, mereka jalan pelan-pelan, ingin tahu yang terjadi. Makanya, aplikasi yang paling banyak dipakai masyarakat adalah Whatsapp. Seperti itu Whatsapp, yang artinya bisa what is app? Jadi, sama saja dengan bahasa Jawa 'ono opo'?" Hasyim juga tidak lupa mengingatkan peserta yang hadir untuk identifikasi suara sah dan tidak sah. "Contohnya di Jawa Timur, ada 38 kabupaten/kota, dicek suara sah dan tidak sah, di tingkat pemilihan DPRD." Acara dibuka secara resmi oleh Hasyim dengan pemukulan gong. Disambut dengan tepuk tangan meriah dari para peserta, baik itu dari KPU provinsi maupun KPU kabupaten/kota. Arahan Komisioner KPU RI Lainnya dan Sekjen KPU RI Setelah Hasyim Asy'ari beranjak dari tempat kegiatan karena ada urusan-urusan lain, selanjutnya acara dipegang oleh August Mellaz, Anggota KPU RI, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat. Setelah beliau menyampaikan beberapa hal, selanjutnya kesempatan diserahkan kepada Mochammad Afifuddin, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan. "Wimar Witoelar pernah diet dan turun dua kilo, tetapi ketika bertemu dengan temannya, malah dikira tambah gemuk. Seperti itulah pentingnya kesan. Jangan sampai orang bertanya tentang KPU, kok tidak pernah sosialisasi? Nah, itulah tugas Bapak dan Ibu semua!" Ujar komisioner KPU RI yang selalu mengenakan songkok nasional ini. Yulianto Sudrajat, Anggota KPU RI Ketua Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga, dan Logistik, juga menyampaikan arahannya. "Sosialisasi Pemilu ini harus hadir di ruang-ruang publik. Misalnya, menempatkan maskot Pemilu di kegiatan-kegiatan pemerintah daerah. Saya yakin, itu gratis itu!" Katanya. Bernad Dermawan Sutrisno, Sekretaris Jenderal KPU RI, menyampaikan tentang rencana penataan organisasi, utamanya menyangkut jabatan yang mengelola partisipasi masyarakat. Beliau juga menyampaikan akan mengadakan pertemuan membahas tentang anggaran dan kegiatan sosialisasi kepemiluan yang akan dilaksanakan oleh KPU provinsi maupun KPU kabupaten/kota. Acara pembukaan ditutup sekitar pukul 22.00 WIB. Para peserta dibagi menjadi kelas-kelas yang akan dilangsungkan pada Kamis (4/8/2023). Selanjutnya, para peserta bisa kembali ke hotel atau penginapan masing-masing untuk beristirahat maupun melakukan aktivitas lainnya. [RKR]
Selengkapnya