Pelantikan, Pengambilan Sumpah Janji, dan Bimbingan Teknis Panitia Pemilihan Kecamatan Wilayah Kabupaten Bombana

Pertama kalinya dalam tahapan Pemilu tahun 2024, pelantikan, pengambilan sumpah janji, dan bimbingan teknis (bimtek) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk wilayah Kabupaten Bombana dilaksanakan di Aula King Abdul Aziz, Kementerian Agama Kabupaten Bombana. Kegiatan tersebut dilaksanakan hari ini, Rabu (04/01/2023) dimulai sekitar pukul 09.30 WITA dengan dibuka oleh MC, Winda Wulandari, staf Subbagian Perencanaan, Data, dan Informasi. 

PPK yang dihadirkan sebanyak 110 orang, masing-masing 5 orang dari 22 kecamatan di Kabupaten Bombana. Setelah dilantik dan diambil sumpah janji oleh Ketua KPU Kabupaten Bombana, Aminuddin, maka mereka secara resmi menjadi penyelenggara Pemilu tahun 2024. 

Para pejabat yang hadir dipersilakan MC untuk menyampaikan sambutan. Dimulai dari Aminuddin. Beliau menyampaikan bahwa acara tersebut memang sakral karena terkait dengan sumpah dan janji. 

"Pemilu 2024 punya tantangan tersendiri. Mungkin sejarah yang akan tercetak di negeri ini. Tahun yang sama ada Pemilu dan Pilkada, pemilihan bupati dan gubernur." Kata Aminuddin. 

Menurutnya, Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat. Mempunyai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pernyataan Aminuddin yang membuat terkejut para anggota PPK adalah ketika beliau menyampaikan bahwa Pemilu adalah arena konflik. 

"Pemilu itu adalah arena konflik yang sah dan diakui oleh negara. KPU jangan masuk di konflik itu, tetapi sebagai lembaga pelayanan. Pertama, yang harus dilayani adalah pemilih, melalui daftar pemilih yang akurat, yaitu: DPT. Kedua adalah peserta Pemilu yang harus diperlakukan adil dan setara."

Aminuddin juga mengungkit tentang wilayah kerja PPK tersebut. "PPK adalah penguasa wilayah di kecamatan, maka harus mensukseskan semua tahapan Pemilu. Hal yang dibutuhkan adalah loyalitas, tidak perlu didiskusikan aturan-aturan KPU, kenapa begini, tinggal dilaksanakan saja."

Pemilu adalah inklusif, demikian pendapat Aminuddin selanjutnya. Artinya semua bisa dilibatkan dalam Pemilu dan partisipasi masyarakat harus ditingkatkan. 

Sebelum menutup sambutannya, Aminuddin menegaskan, "Masuk jadi penyelenggara Pemilu itu sangat susah, tetapi untuk keluar sangat gampang. Siapapun nanti komisioner KPU Bombana selanjutnya, kami punya misi, Pemilu minim pelanggaran dan nol PSU."

Sambutan Pejabat Lain

Arsyad, yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bombana berkenan hadir pada acara ini dan memberikan sambutan pula. "Kalau PPK sudah mengamankan wilayahnya, maka Pemilu akan aman. Kalau 22 kecamatan itu sudah tangguh semua, apalagi yang mau dipikirkan?"

Arsyad berharap, dengan dilantiknya PPK, maka Pemilu akan damai dan tidak ada lagi PSU-PSU. Sedangkan dari pihak keamanan, dalam hal ini Polres Bombana, diwakili oleh Kompol Urva Lomansyah yang menjabat sebagai Wakapolres. 

"Tugas dan kewajiban kami adalah selain penegakan hukum, juga proses demokrasi ini berjalan sebagaimana adanya. Apabila mengalami kendala dalam pengamanan, kami dari Polres Bombana siap membantu. Tidak usah merasa khawatir, selama berada dalam koridornya, tidak usah takut mengambil keputusan," ujar Kompol Urva. 

Sambutan dengan nada berbeda disampaikan oleh Kepala Seksi Perdata dan TUN, Kejaksaan Negeri Bombana, Wishnu Hayu Kurniawan, SH. Para peserta tertawa mendengar celetukan dari beliau. Misalnya tentang asas Pemilu, "Luber itu artinya tumpah-tumpah, harus dilap pakai kanebo, tetapi jangan dimasukkan lagi."

Meskipun memancing tawa dengan logat Jawa, tetapi beliau memberikan tanggapan bahwa Pemilu nanti memang diperlukan inovasi-inovasi, salah satunya dengan aplikasi. Wishnu juga menyampaikan pesan kepada PPK untuk tidak salah menghitung suara, jangan ditambah dan jangan dikurangi. 

"Harus ada semangat, salah satunya karena memang ada honornya. Kalau ada relawan PPK, maka kita akan berpikir dua kali untuk mendaftar," tambah Wishnu. 

Sambutan terakhir dari Ketua Bawaslu Kabupaten Bombana, Hasdin Nompo. "Semua tinggal dilaksanakan aturannya, karena kita ini bukan regulatif. Selain melaksanakan sesuai tupoksi, juga memastikan agar semua berjalan sesuai ketentuan. Tidak usah alergi dengan partai politik. Tidak usah terlalu kaku, karena kita ini satu rumah, KPU, Bawaslu, dan DKPP."

Dua kata yang menjadi kunci dari sambutan Hasdin, yaitu: koordinasi dan komunikasi. "Itu perlu agar tidak perlu ada rekomendasi. Jangan takut dengan rekomendasi karena itu sebagai sarana untuk perbaikan." Ungkapnya. 

Acara pembukaan ditutup dengan doa oleh rohaniawan Kementerian Agama Kabupaten Bombana. Selanjutnya adalah pembentukan ketua dan koordinator divisi masing-masing PPK. Menurut jadwal, kegiatan berlangsung sampai sore hari, mereka akan menerima berbagai materi seputar kepemiluan oleh komisioner KPU Kabupaten Bombana. 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 803 Kali.